Sabtu, 21 Juli 2012

00.00 wib


 





Malam semakin larut…
Namun vany masih berkutat dengan pekerjaannya sebagai seorang konsultan psikologi. Sebagai seorang yang dituntut profesional dalam pekerjaan, vany yang saat ini berusia 26 tahun, sangat berdedikasi dalam pekerjaannya. Dia sangat antusias menjawab semua problematika kehidupan manusia. Yah, saat ini vany melayani jasa konsultasi khususnya dibidang psikologi namun tidak bertatap muka layaknya seorang psikolog yang membuka praktek. Namun kerjaan vany kali ini, cukup fleksibel dari segi waktu karena pekerjaannya ini melalui media internet atau sekarang istilah trendnya OL (on line).


“hooaamm… huufftt…” vany berkali-kali merasa sangat lelah dan mengantuk. Entah sudah berapa jam dia duduk dan menatap monitor computer yang ada dihadapannya.
Dan entah berapa kalinya dia merasa tubuhnya sudah tak kuat untuk duduk berlama-lama dan merasakan panas dari sofa dimana ia duduk saat ini.


“Drrttt…drrrttt….ddrrttt….” suara getar handphone yang terletak diatas meja pun bergetar dengan keras, membuat vany yang tadi mengantuk, segera membuka matanya dengan perasaan kaget. Sebuah pesan singkat pun ia terima. Yang isinya :
“ malam ini begitu ramai. Tapi bagiku sunyi senyap. Hidup tanpamu terasa tidak lengkap…” begitu pesan singkat itu dibaca vany, seketika senyum manis pun tersungging di bibirnya yang merah ranum.



“aahh… Aryo… dia mengucapkan nama itu dari hatinya”. Yah, sebuah sms barusan memang dari aryo, kekasih yang sudah lama dipacarinya. Dia adalah seorang karyawan swasta dari perusahaan yang bergerak dibidang advertising. Aryo adalah sesosok pria dewasa yang punya kharisma lebih dimatanya. Tutur kata yang bijaksana, dan dari segi fisik, aryo adalah sesosok pria yang tampan. Ini merupakan bonus untuk vany. Karena sebenarnya, yang dia lihat bukanlah ketampanan dari aryo melainkan kharismanya sebagai seorang laki-laki. 

 

Dan saat ini ketika dia membaca sms barusan, tiba-tiba rasa rindu menyergap direlung-relung hatinya. Ingin segera dia memeluk kekasihnya sekedar melepas penat yang ada saat ini,  dengan menyandarkan kepala di pundak pria itu walau sesaat.
Hatinya begitu gelisah, kerinduan yang amat mendalam terasa menusuk hati yang paling dalam. Sebagai seorang wanita yang sudah dewasa, kesepian ini tentunya sangat menghujam. Bagaimana tidak, dulu aryo-lah yang selalu ada dalam hari-harinya. Saat mereka berdua duduk dibangku kuliah. Dan menghabiskan malam-malam yang indah sebagai sepasang kekasih yang ideal. Itu menurut teman-teman kampus mereka.



Vany, walau pun gadis yang sederhana, namun ia sendiri cukup modis. Dengan tinggi yang semampai dan rambut lurus hitam menjuntai sampai ke pinggang, vany sangat bangga akan indahnya rambutnya. Sepasang mata yang sedikit sayu, dan bibir yang kemerah-merahan, ditambah lagi dengan kulitnya yang putih gading menambah kesempurnaan_nya sebagai seorang wanita. Didalam lingkungan kampus yang cukup besar itu, vany dan aryo cukup popular dikalangan teman-teman mereka. Mungkin karena aryo sering aktif di kegiatan senat, dan tak jarang dia selalu mengajak vany
untuk ikut bergabung dikegiatannya.



Malam ini, kenangan itu bermain-main didalam pikirannya. Sejenak rasa kantuk yang tadi menyergap pelan-pelan sirna. “yah, aku harus menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi. Batinnya dalam hati”. Masih ada 2 email yang masuk dan harus segera di balasnya. Bagaimana pun juga rasa lelah yang menerpa, tak menyurutkan keinginannya, untuk membantu orang-orang yang sudah menceritakan masalahnya kepada vany. Dan tentunya, mereka juga sangat menunggu solusi apa yang kiranya diberikan vany untuk menjawab segala problematika mereka.



Dan saat ini….
Email yang pertama sudah dibacanya.
Dan vany merasa problemnya tidaklah terlalu sulit. Hanya saja, orang ini harus lebih strong menghadapi semua problemnya. Yang dirasa terlalu sulit dia jalani karena dia adalah seorang single parent.” Vany menghela nafas panjang”. “Kasian juga pikirnya”. Bagaimana_pun dijaman yang seperti sekarang ini cukuplah susah jika kita berpisah dari suami dan membesarkan anak-anak sendiri. Belum lagi ada anak-anak hasil dari pernikahan mereka yang mulai beranjak dewasa. Pasti sangat butuh sekali sosok ayah di dalam kehidupan mereka. Dan itu sangat sulit bagi wanita yang merahasiakan jati dirinya ini.



Dari segi waktu tidak cukup untuk mendampingi mereka dirumah. Karena sang ibu harus bekerja dikantor untuk menafkahi anak-anaknya. Pergi pagi pulang larut malam, tidak bisa sendirian menghadapi anak-anak yang tentunya butuh perhatian dan mereka juga pasti ingin didengarkan keluh kesahnya, setelah mereka seharian disekolah dan melakukan kegiatan apa aja. Itulah yang jadi boomerang saat ini. Si ibu butuh bantuan untuk berkonsultasi, vanylah orang yang saat ini sedang berada di depan layar computer sedang mencoba menjawab segala keluhan si ibu tersebut. 



30 menit berlalu…
dan saat ini waktu menunjukkan jam 23.30 wib.


Vany berdiri dari tempat duduknya, dan berjalan ke arah ruang dapur apartemennya, untuk mengambil segelas air putih dingin.
‘glek…glek..glek… ditenggaknya minuman tadi dengan cepat. Malam ini agak terasa panas menurutnya. Seketika tenggorokannya yang kering akhirnya sedikit lega. 2 gelas air pun habis diseruputnya dengan beberapa kali tenggak.
“Ahh… leganya… bibirnya tersungging senyuman manis. Ada rasa puas dalam dirinya, tiap kali memberi balasan pada para konsulers nya. Mudah-mudahan apa yang ia berikan bisa dijadikan jalan keluar bagi para konsulers itu. “masih tersisa 1 email lagi, Pikirnya”. Dengan sigap ia pun berjalan lagi keruang kerjanya, yang melewati sebuah ruang tamu yang tidak terlalu besar ukurannya.  



Saat ini waktu berlalu beberapa menit.
Dan vany menatap jam dinding yang tergantung diruang tengah menunjukkan pukul 23.45 wib. “hhmm… sudah hampir tengah malam,gumamnya”. Tapi, entah kenapa saat melewati ruang tamu itu, dia berhenti sebentar. ada sebuah lemari kecil yang khusus memajang beberapa foto keluarga juga di dominasi foto-foto saat vany lulus SMU, lalu foto Wisuda yang didampingi orang tua vany dimana disitu juga ada Aryo disampingnya.



Banyak juga foto-foto vany dan aryo yang sedang pacaran. Saat mereka foto disebuah mall. Namanya foto box. Foto disebuah bilik kamar dan foto itu langsung jadi. Ada beberapa pose aryo yang terlihat jahil kepada vany, foto ketika mereka tertawa lebar, bermimik lucu, banyak juga pose nakal aryo yang sedang mencuri mencium pipi dan bibir merah ranum milik vany. Semuanya dipajang vany dengan rapi.
Seketika, vany merasakan kerinduannya lagi saat ini.



Tapi entah kenapa tiba-tiba dia merasa merinding. Dia merasa bulu kuduknya berdiri. Seperti ada yang mengawasi dia saat ini. Dekat sekali. Tapi begitu dia menoleh kebelakang, tak ada satu orang pun disana. Dan ketika ia hendak menutup kembali lemarinya, tiba-tiba sebuah frame foto jatuh. Membuat vany terkejut. Ternyata itu frame foto milik aryo. Yang foto nya diambil ketika Aryo sedang ikut study tour ke Australia 2 tahun lalu.


Diambilnya frame foto itu lalu diletakkannya kembali ke tempatnya seperti semula.
Tanpa firasat apa-apa, dia pun melangkahkan kaki lagi menuju ruang kerja, ia pun teringat, masih ada sisa 1 email lagi yang harus dibalasnya. Dan ia ingin menyelesaikannya. Agar ia bisa tidur dengan cepat dan lelap.



Ketika baru saja ia hendak duduk di sofa kesayangannya, dia pun menoleh ke sebuah jam beker yang ada di atas meja kerjanya. Jam beker hadiah dari aryo sebagai kado ulang tahun vany beberapa bulan lalu. Vany pun tersenyum simpul. “betapa lucu jam ini pikirnya”. Didalamnya ada foto mereka berdua. Jadi Aryo berharap ketika memberi kado itu, saat sedang bekerja, vany tetap ingat pada dirinya. Dan tentunya tidak pernah lupa akan waktu.



Saat ini waktu menunjukkan pukul 23.50 wib.
Ketika vany membuka inbox di emailnya, disitu tertera email dari seseorang yang dia kenal betul siapa pemiliknya. ARYO PRASETYO. Kening vany sedikit berkerut. Kenapa tiba-tiba aryo mengirim email ke alamat ini? Pikirnya. Bukankah aryo tau email ini hanya digunakan untuk memberi layanan konsultasi OL untuk para konsulers-nya. “Kenapa tidak ke email pribadinya saja”? Yang sudah sering aryo lakukan selama mereka membina 3 tahun berpacaran. “Vany menggeleng pelan”.



Perlahan ia membaca isinya dengan seksama. Isinya cukup singkat.
“Malam ini begitu ramai… tapi bagiku sunyi senyap… hidup tanpamu terasa tidak lengkap…
Isi tulisan ini sama seperti isi sms di handphone berapa menit lalu, pikirnya. Apa maksud aryo mengirimkan email ini ya? Pikir vany bingung. Namun dengan sigap tangannya segera meraih handphone dan membuka inbox di hp nya. Persis! Pekiknya. Isinya sama. Pasti aryo ingin memberikan kejutan untukku, senyumnya simpul. Ahh, aryo.. kamu selalu begini membuat surprise untukku… vany pun merasa girang.



Di pencetnya nomor aryo yang ada dihandphone_nya. Namun tiba-tiba hp nya bordering dan membuat vany sedikit kaget. “hallo… apakah ini dengan mbak vany? Suara diseberang, menyapa dengan sopan”.  “iya,betul. Balas vany”. Dengan siapa ini? “kami dari rumah sakit mitra sejati”. ‘ingin memberitahukan kepada mbak, bahwasanya ada pasien laki-laki 15 menit lalu, dibawa oleh warga sekitar dalam keadaan sangat parah.


 Kami selidiki identitas korban ternyata bernama ARYO PRASETYO. Ditangannya kami temukan sebuah handphone yang masih menyala, ketika ia ditemukan warga. Setelah polisi datang ke TKP, lalu handphone diselidiki dan ternyata masih dalam keadaan aktif dan tidak mengalami kerusakan. Terlihat, bahwasanya korban baru saja mengirimkan sms ke nomor mbak ini”. "korban sendiri, menurut keterangan dari polisi tadi di TKP, menyebutkan bahwa korban, mengalami kecelakaan. dengan mengendarai sebuah mobil sedan, melaju kencang dan menabrak sebuah pembatas jalan dan mobil tidak terkendali". lalu mobil terguling dan bagian belakang mobil terbakar.



Pelan suara laki-laki ini yang tak lain adalah petugas dari rumah sakit yang ada didaerah kuningan tersebut, sontak saja membuat vany tak berdaya dan tak sempat berkata apa-apa lagi. Semua ini begitu mendadak untuknya. Bagaimana ini bisa terjadi? Jeritnya dalam hati. Baru saja dia merasa teramat senang dengan kejutan manis ini yang sekarang diketahui vany ini bukanlah sebuah kejutan melainkan sebuah firasat.



Ya Tuhan..
Vany terhenyak dalam duduknya. Bingung entah apa yang harus dilakukannya. Biasanya dia yang sangat ahli menjawab semua problematika dari semua konsulers nya. Tapi kali ini dia sendiri memerlukan seorang psikolog.


Aryo… Aryo… “hiks..hiks.. air mata tak terbendung lagi. Vany menangis dengan bahu yang agak sedikit berguncang. Vany merasa dunia seperti gelap. Dan dia merasakan perasaan yang tadi dia rasakan ketika berada diruang tamu. 
“deg! Jantung vany tiba-tiba merasa berhenti seketika". 



“Kriiinngg??/ …. 
"Kriiinggg??! 
Tiba-tiba suara alarm jam pun berbunyi, membuat vany sontak terkejut.  yang jarumnya menunjukkan angka jam 00.00 wib.. seketika bulu roma vany berdiri dan dia pun tenggelam dalam kegelapan malam.

ARYO……..?????????



*********

Sabtu, 14 Juli 2012

Indah...


Indah…
Hanya kau lah yang terindah..
Kau mampu hadirkan rasa nyaman dalam hidupku…

Kau mampu membangkitkan rasa yang telah lama mati
Kau panaskan aku dengan gairah jiwamu…
Kau bakar aku dengan api cintamu…
Begitu terasa panas membara direlung jiwaku…

Kala malam kau dekap aku dengan hangatnya pelukmu…
Jika ku terjaga… kau kecup aku dengan begitu lembut…
Seraya kau bisikkan di telingaku
Semua akan baik-baik saja…

Candaanmu mengisi setiap sudut rumah kita
Tawamu mengundang sejuta rasa didada…
Kala waktu senja tiba, kau ingin selalu ku dekap manja
Kau katakan…. Kau cinta…

Ahhh… indah terasa…
Saat rasa bahagia bersemi didada…
Berdua … lewati hari penuh bahagia…
Semoga ini untuk selalu dan selamanya….




Pesona malam….
Kau datang dengan rayuan manja
Saat ku terdiam membisu… kau raih aku dalam cintamu…

Sejenak ku membisu..
Aliran darah seperti terasa panas mengalir ke seluruh raga
Hening seketika… dan saat itu ku tau kau ada…
Terasa dekat… tanpa jarak.. merapatkan sukma…

Gejolak jiwa seakan mengarah terus padamu
Ku merasa tubuh ini lemah tak berdaya
Saat kau merengkuh aku dalam sedalam lautan yang luas
Desah nafas memburu…
Asmara bergelora….
Cinta membara….
Desahan yang terasa menggelitik telinga…
Membuat ku bagai bidadari surga….
Oohh…. Cinta… sungguh ku tak berdaya..
Terhempas dalam kenikmatan dunia…