Jumat, 23 Maret 2012

Pantai Cantik


subhanallah....
sungguh besar Keagungan dan Kekuasaan_Mu
riak air kebiru - biruan..
pasir putih membentang membentuk garis landai di tepi laut..
awan biru terhampar luas
tak lupa beberapa pucuk pohon kelapa berdiri diantara pasir putih
terdapat ikan dan rumput laut juga bebatuam kecil didalamnya...

Alangkah indahnya pemandangan ini..
jika ku boleh berharap, ingin sekali mengunjungi tempat ini bersama yang terkasih dan orang-orang yang ku sayangi....
                  harapku....

Bukit Cantik


happy night with you....

indahnya panorama bukit cantik ini, dari kejauhan hamparan tumbuhan hijau yang berbukit - bukit...

langit jingga menggantung di awan... semburat lazuardi nila, biru, juga menghiasi garis - garis keindahan.. sungguh, alangkah bahagia jika, kau.. aku.. kita.. memandang dari kejauhan menikmati dan duduk diatas bukit ini... sambil saling bersandar sekedar melepas penat...

Selasa, 20 Maret 2012

Kasih Bersimpang Jalan




Sejenak ku terdiam, memandangi lautan luas yang ada dihadapanku. Entah sudah berapa lama aku terdiam membisu duduk dipinggiran pantai yang sunyi ini. Hanya suara desiran ombak yang menepi. Ditambah sesekali suara kicauan burung yang terbang tepat diatas kepalaku saat ini. Hhhh…. Aku menghela nafas entah untuk yang kesekian kalinya. Rasa helaan nafas ini semakin berat saja.
 
***
“Sya… fahri memanggilku dengan suara pelan, dan tangannya menyentuh pundakku dengan rasa sayang”. Kamu sudah berapa lama duduk disini sendiri. Kami dari tadi menunggumu untuk makan siang bersama. Dicari-cari ternyata ada disini to… suara fahri terasa begitu tentram didengar. Membuat ku slalu merasa aman saat fahri ada bersamaku seperti saat ini.

“iya fai… jawabku sekenanya. Fahri memang biasa dipanggil fai oleh kami dan teman dekatnya’’. Aku lagi bosan di villa. Makanya aku kesini tuk menyegarkan pikiran fai. Jawabku sambil menoleh kearahnya. Entah kenapa saat memandang matanya, ada perasaan yang membuncah didada ini. Lalu kutepiskan, dan kembali menatap lautan yang tak bertepi diujung sana. “sya… aku kemari atas permintaan lila. Kakakmu dari tadi mencarimu kemana-mana. Tapi kamunya malah ga ada dikamar atau diberanda villa. Malah duduk sendirian disini, ingatkan tujuan kita ke villa ini untuk liburan bersama keluarga. Kebersamaan antara keluarga yang susah kita dapatkan jika dijakarta. Semua sibuk dengan urusannya masing-masing. Nah, hanya moment seperti ini kan yang bisa kita lakukan, agar kita selalu dekat satu sama lainnya. Fahri bicara seraya duduk dan merapat disebelahku.


“maaf fai, tapi untuk saat ini aku lagi ga ingin diganggu. Biarlah aku disini, aku ingin menikmati Suasana pantai ini sendiri, tanpa ditemani siapa-siapa.  Biarpun itu kamu. Jawabku berusaha tenang sambil memainkan pasir-pasir putih yang membentang disepanjang pantai ini. Lebih baik kamu kembali ke villa. Temani kak lila, juga orang tua kita  disana. Nanti kalau hari mulai senja, baru aku kembali ke villa… “tapi sya… please.. aku mau kamu ada disana saat aku.. aku… bicara fahri mulai terbata-bata” udahlah fai. Jawabku memotong pembicaraannya.



 ‘aku tau kamu akan mengumumkan tanggal pertunanganmu dengan kak lila kan?” suaraku agak tertahan. Ga perlu aku ada disana, untuk mendengarkan semuanya. Bukankah kamu yang memutuskan semua ini. Kamu lebih memilih kak lila dibandingkan aku. Air mataku mulai menggantung dipelupuk mata. Tp ku usahakan untuk tidak menangis. Apalagi dihadapan fahri. Tidak! Aku ga akan menangis lagi untuk laki-laki yang ada disebelahku. Cukup sudah beberapa bulan belakangan ini, semua pikiran terkuras hanya untuk satu nama, yaitu fahri. Janjiku didalam hati sambil terus berusaha tegar.


Kembalilah ke villa sekarang. Katakanlah pada mama, papa dan juga yang lainnya, aku ga ikut makan siang bersama. Aku ada janji dengan seseorang setengah jam lagi. Dan mungkin sore nanti baru kembali. Tukasku dengan mencari-cari alasan, sambil melirik kearah fahri. “kamu janjian sama siapa sya… Tanya fahri. Bukankah kita baru 1 malam nginap divilla ini, setahuku, jarang ada rumah penduduk disekitar sini, kecuali jika kamu jalan beberapa kilo lagi. Atau jangan-jangan kamu mau ketemuan sama tamu yang nginap divilla lain ya??” Tebak fahri sedikit bercanda’’. Seketika lagi-lagi dia mangalungkan tangannya ke pundakku. ‘’eh, anak gadis pamali  tau jalan-jalan sendirian ditempat sepi begini. Nanti diculik sama orang bunian. Kata nenekku.. hehehe… canda fahri seraya tertawa manis dengan memandang tajam kearahku”. 


Aku yang ga tahan ditatap seperti itu, tak urung pun ikut tertawa juga. Huss!!  Kamu ini, sembarang aja klo bicara. Tukasku sambil berdiri, berusaha ga dekat-dekat dengan fahri. Nanti jika ada salah satu orang tua kami atau kak lila sendiri melihatnya, aku berdua-duaan seperti ini, bisa-bisa aku diumpat sama semua keluarga. Calon adik ipar, kok malah dua-duaan seperti ini. Ditempat yang sepi lagi. Habis aku! Pikirku sambil memainkan ujung sepatu  ke air. 
 

Ya terserah kamu lah sya… klo kamu maunya begitu, nanti aku sampaikan pada semua keluarga disana, kalo kamu pulang sore nanti. Jawab fahri agak setengah hati. Mungkin dalam hati dia merasa kecewa karena aku ga ikut makan siang yang sekalian dia akan  mengumumkan tanggal pertunangannya dengan satu-satunya kakakku. Kak lila…

*** 

Seketika fai pun beranjak dari duduknya, dan sekali lagi dihampirinya aku. Tanpa merasa canggung dikecupnya keningku dengan pelan dan hati-hati. “sya… aku tetap menyayangimu seperti dulu. Walaupun mungkin aku uda jahat mempermainkan perasaanmu, tp sungguh itu semua bukan keinginanku. Semua ini sudah ditentukan oleh kedua orang tua kita. Aku ga mau mengecewakan mereka. Ku harap kamu mau mengerti’’. Mungkin dengan pertunanganku ini bersama kakakmu, aku bisa membalas semua kesalahanku pada kakakmu. Aku yang menyebabkan dia menjadi seperti sekarang ini. Ujar fahri dengan nada penuh penyesalan.



 Walaupun kamu tau, aku ini Cuma anak angkat mereka. Selama ku hidup,mereka sudah banyak memberiku hal-hal yg  luar biasa, jadi dengan bertunangan dgn kakakmu, membuat mereka bahagia, itulah satu-satunya jalan yang bisa kulakukan tuk membalas semuanya. Kamu sudah dewasa sekarang sya… aku harap kamu bisa terima segala keputusanku ini… ucap fahri seraya menggenggam jemariku. Berharap aku akan setuju  menerima semua ini.

*** 

Ya tuhan… kenapa seperti ini hubunganku dengan fahri.. aku menggigit bibirku yang kelu.. “sudahlah fai… semua sudah ku ikhlaskan. Tatapku pada kedua bola matanya yang sayu. Aku ikhlas, jika kamu memilih kak lila. Mungkin dia lebih mencintaimu dari pada aku. Lagi pula, tentunya kak lila jauh lebih baik dariku. Apa yang musti ku takutkan? Tentunya aku merasa sangat bahagia. Melihat dua orang yang ku sayangi akan bersanding, membangun hidup rumah tangga sebentar lagi”. Tak urung pun aku memeluknya dengan perasaan yang campur baur. 


Disatu sisi, sulit melepaskan laki-laki yang amat ku cintai. Sampai keujung dunia pun mungkin tak pernah ku rasakan perasaan ini ke lelaki manapun. Cinta yang suci, tulus dari hati, sampai saat ini aku pun rela dan ikhlas hati melepasnya  ke pelukan kakakku sendiri. Tp disisi lain, aku pun mengerti posisi fahri sebagai anak sulung yang amat dicintai keluarganya. Walaupun fahri hanya anak angkat, tapi kasih sayang om fery dan tante lina melebihi segalanya.

       
***

Yah inilah hidupku.. aku dibesarkan dari keluarga yang sangat harmonis. Papa, mama sangat toleran terhadap segala urusan pribadiku dan kakakku. Mereka orang tua yang kooperatif tidak pernah memaksakan kehendak mereka pada kami. Sehingga kami tumbuh sampai dewasa seperti sekarang ini. Aku, fahri, juga kak lila besar bersama. Kak lila yang hanya dewasa dua tahun dariku membuat kami selalu kelihatan kompak. Kemana-mana selalu berdua. Bahkan kami pun tak mempunyai rahasia satu sama lain. Kecuali satu, perasaan ku pada fahri.

*** 

Fahri sendiri sangat sayang padaku. Dan dia sudah mengutarakannya 2 tahun lalu saat aku selesai wisuda dan menamatkan study sarjanaku. Aku yang sangat gemar dengan bidang psikologi, tidak butuh waktu lama tuk menyelesaikan studyku. Namun saat fahri, bilang dia mencintaiku, aku belum menanggapinya. Karena masih sibuk dengan pekerjaan yang akan aku geluti setelah wisuda ini. Yah, aku ingin berkarir dulu. disaat bersamaan setelah fahri mengutarakan perasaannya, tanpa sengaja,malam harinya,  ku temukan buku diary kak lila, yang mungkin dia lupa menaruhnya. 


Dan buku diary itu tergeletak begitu saja. Dan dengan seksama ku baca buku harian kak lila lembar per lembar didalamnya. Mulai dari awal ku buka sampai lembar terakhir, semua didalamnya berisikan tentang perasaannya pada fahri. Ternyata selama bertahun-tahun kak lila memendam perasaan cinta yang mendalam pada fahri. Sungguh, ini sangat membuat ku terpana. 

Ku hempaskan diary itu sesaat setelah ku habis membacanya. Pikiranku jauh melayang, tak tau harus berkata apa. Namun semua itu tak ku beritahukan pada kak lila. Aku tak mau dia menghujatku karena sudah lancang membuka dan membaca buku hariannya. Hari berlalu, bulan berganti dan sampai pada saat  malam tahun baru itu….

***

“tasya, ayo dong kita pergi.. ini kan malam tahun baru, sudah waktunya kamu bersantai sedikit. Lepaskan penatmu yang membuat dahimu semakin berkerut itu. ujar kak lila seraya merangkulku dengan sayang.” Yah, memang saat ini diriku juga sedang penat. Pekerjaan ku sebagai konsultan psikology sangat menguras pikiran. Karena banyak klien yang datang mengeluhkan masalah yang beraneka ragam. Sampai-sampai aku tidak sempat tuk memanjakan diriku dengan hiburan.  


“Tapi kak, ujarku malas malasan, masih ada beberapa email lagi yang harus kuselesaikan. Mungkin sekitar 2 jam lagi baru kelar,sahutku pelan tanpa menghiraukan ajakan kak lila.”kak lila yang merasa kehabisan ide untuk mengajakku, tak urung bangkit dan segera berlalu, sebelum dia pergi, sempat juga kutitipkan salam tuk fahri. Ya, biarlah malam tahun baru ini kak lila bersama fahri. Tanpa aku harus mengganggu mereka. 


Aku hanya ingin memberi keleluasaan pada kak lila berada didekat fahri. Seketika, ingat lagi kata-kata yang ditulis kak lila di diarynya, yang mengatakan bahwa kak lila sesungguhnya merasa sangat cemburu terhadapku. Karena fahri lebih perhatian dan lebih care sama aku dibanding dirinya.

***

ciiiittt… jeddeerrrrr….!!!!! Kyaaak.. ! dubrak..!!! suara mobil tiba-tiba menghantam trotoar dan terhempas ke kiri. Suara klakson mobil dari belakang berpacu dan sangat memekakkan telinga. Terdengar suara orang gaduh dan beberapa masyarakat mulai berdatangan menghampiri mobil naas itu. ya, mobil naas itu tak lain adalah mobil yang dikendarai fahri bersama dengan kak lila. Mereka agak sedikit mabuk karena baru saja menenggak sedikit alcohol. Hingga akhirnya laju mobil tak terkendali dan menabrak seorang pejalan kaki yang berada disebelah kiri trotoar. Hingga mobil pun tak bisa lagi dikuasai dan akhirnya menghantam sisi jalan sudirman, yang sangat padat.


Setelah mobil dibuka, terlihatlah seorang wanita bersimbah darah, dan seorang laki-laki yang hanya memar dibagian kepala. Untungnya sang lelaki tidak terlalu parah kondisinya, dibanding yang perempuan yang tak lain adalah kak lila dan fahri. Semua masyarakat membantu evakuasi korban dan mobil polisi pun terlihat sangat banyak. Mereka menginformasikan pada pusat bahwa terjadi kecelakaan di jalan sudirman tersebut. Dan meminta lokasi supaya di sterilkan dari orang banyak agar bisa segera dilakukan olah TKP. 
 
*** 

Saat itu, sesampainya dirumah sakit, aku, mama dan papa sangat panik dengan kondisi kak lila. Kami sangat takut kehilangan dia. Menurut penjelasan dokter tadi, kak lila harus menjalankan operasi amputasi. Karena tangannya yang sebelah kiri, tergencet pintu mobil dan sudah dalam keadaan membusuk. Sebaiknya segera dilakukan amputasi agar tidak menyebar sampai ke atas. Mendengar penjelasan dokter tersebut kami semua hanya tertunduk lemas dan tak henti-hentinya berdoa. Sementara disebelah kanan kami om feri dan tante lina orang tua dari fachri, hanya bisa menangis, karena sangat mencemaskan anak tunggal mereka yang kini sedang dalam perawatan dokter. 

*** 

3 bulan berlalu… kak lila, sudah mulai menerima kondisinya yang kini hanya tinggal satu tangan saja. Sementara fahri selalu merasa bersalah, karena ini semua adalah keteledorannya yang menyebabkan tangan lila harus diamputasi. Aku sudah melupakan perasaaan ku pada fahri, dan fahri sendiri pun mungkin enggan menyatakan lagi perasaannya terhadapku.. semua kini sudah berubah.. ada tanggung jawab yang harus dipikul fahri, yaitu membahagiakan kak lila, yang kini sudah cacat.


Aku juga harus membuang jauh-jauh perasaanku. Perasaan yang sudah ada dari semenjak remaja ini telah mendewasakanku bahwa kita tak bisa lari dari takdir. Ya, inilah takdirku. Diusia yang sudah matang ini 28 tahun, aku harus bisa berfikir bijak, mungkin inilah jalan yang TUHAN berikan untuk kehidupanku. Mungkin kan ada seseorang yang kn menantiku kelak.. entah siapa, tapi ku harap dia jodoh yang terbaik yang TUHAN berikan.


*** 

 
Saat ini, mataku memandang tubuh fahri yang berlalu..
Dalam hati ada sesak didada, tapi disisi lain ada perasaan lega karena semua sudah berada ditempat semestinya. Melihat kak lila yang akan bertunangan dengan fahri, membuat hatiku tegar. Lautan luas yang terhampar  dihadapanku, riak ombak yang menyapu pasir pantai adalah saksi bisu yang tau bagaimana perasaanku sesungguhnya…….


*******
             

Senin, 19 Maret 2012

Valentine...


Valentine




Seketika ruang di kelas 3 IPA 2 itu hening sejenak. Kelas yang berada dilantai dua tersebut siswanya sedang mengikuti pelajaran fisika dengan serius. Di area yang lain, sebagian anak laki-laki sedang latihan basket, ada juga yang sedang latihan bola voli, dan juga bermain badminton. Ya, sekolah ini adalah sekolah favorit dikota ini. Sebuah kota tertua dijakarta ini ternyata mempunyai sebuah sekolah SMU yang terbaik di Indonesia. Sekolah yang mempunyai beberapa fasilitas olah raga ini sangat digemari oleh kawula muda. Bagi mereka yang lulus tes, dan bisa mengecam pendidikan dibangku sekolah ini, merupakan kebanggaan tersendiri.
 

*****

Tet..tet..teeeeettttt…..
Bel berbunyi tanda istirahat pun tiba. Para siswa yang tadi berwajah serius dan dahi berkerut akhirnya tersenyum gembira dan merasa lega. Karena pelajaran yang paling dianggap susah pun akhirnya berakhir juga.
Hhhuuufftt…. Lega deh gue, fisika paling bikin gue stress deh. Gila! 4 jam pelajaran. Puyeng – puyeng deh.. gumam diyas dalam hati. Namun dengan tergesa-gesa dia beranjak dari tempat duduknya. Belum sempat dia meninggalkan bangku, 


tiba-tiba dari arah belakang ega sudah menepuk pundaknya. “hei, serius amat elo.. kenapa? Pagi-pagi uda semrawut tuh muka. Kusut!” Samber ega ke diyas. ‘Sialan elo.. emangnya muka gue pakaian apa, pake kusut segala.’ Sahut diyas. Ega adalah sahabat diyas dari SMP. Saat masuk SMU ini pun mereka udah janjian bakal sekolah ditempat yang sama. Tapi, saat naik ke kelas tiga, mereka beda jurusan. Ega jurusan IPS, sedangkan diyas ambil jurusan IPA. 

*****

Ke kantin yuk? Ajak diyas ke ega. Ampun deh perut gue keroncongan nih. Nyesel deh td gue ga sarapan dirumah. Padahal nyokap bikin sandwich td. Sesal diyas. Sekarang gue sengsara deh, td pas pelajaran fisika sama pak eko. Ga konsen sama sekali. Perut kukuruyuk terus. Ayam kale.. samber ega yang dari tadi Cuma dengerin diyas yang sewot. Mana gurunya killer. Pelajarannya.. rempong nek.. guyon diyas sambil menirukan gaya ivan gunawan kalau lagi MC. Hehehe



Ya itu kan udah resiko elo yas. Sahut ega. Kan elo sendiri yang pilih jurusan IPA. Gue kan uda kasih tau elo sebelumnya kalo IPA tuh sulit jadi kudu serius belajar. Apalagi sebentar lagi udah ujian semester. Banyak ulangan. Pasti nambah juga materi yang diajarkan. Ega menasihati diyas. Iya,memang bener ga.. tp ini juga kan semua karena ardy makanya gue pengen masuk IPA. Sahut ega pelan. Elo kan tau gimana perasaan gue ke ardy sampai detik ini. Diyas dan ega saling mengingat peristiwa setahun yang lalu…..

***** 

Saat itu…
Diyas dan ega masih berada satu kelas di kelas 2-E. mereka sama seperti siswa yang lain yang sedang menghabiskan waktu istirahat dengan melihat kakak kelas mereka yang sedang bertanding basket antar kelas. Diyas saat itu sangat antusias sekali karena memang ia sendiri sangat gemar olah raga yang satu itu. Dengan semangat ia pun selalu bertepuk tangan dan bersorai gembira, jika ada salah satu pemain berhasil mencetak score. Saat itu, diyas sama sekali ga sadar, bahwa tingkah lakunya diperhatikan oleh seorang cowok yang berada tepat didepannya. 


Hanya saja cowok itu berdiri jauh diseberang kelas, cowok itu bernama Ardy. Yang saat itu menduduki kelas 2-A. Ardy sendiri adalah kapten tim basket disekolah. Dia juga lumayan populer di antara siswa-siswa lainnya. Sifatnya yang ramah, humoris, juga berprestasi, itulah yang membuat ardy banyak digilai kaum yang namanya perempuan. Mulai dari anak kelas 1 sampai kakak kelas pun kadang banyak yang yang gangguin atau sekedar ngegodain ardy.


Tiba-tiba ega membisiki diyas dari samping. “eh yas, elo sadar ga sih, kalo ada yang ngeliatin elo dari tadi. Diyas yang keheranan pun tak urung celingak-celinguk mencari siapa orang yang dimaksud ega.” Coba deh elo liat ke arah depan,ada cowok tuh dari tadi ngeliatin elo sambil senyum-senyum gitu. Ciee..ciee… ada secret admirer nih.. goda ega ke diyas. Lalu diyas pun segera menoleh ke arah depan. Dan ia pun kaget dan agak sedikit GR. Karena begitu menoleh,ke cowok itu, eh sih cowok seperti sok akrab gitu.


 Melambaikan tangannya dari kejauhan. “ih! PD amat sih tuh cowok, ucap diyas ketus ke arah ega yang ada disampingnya. emang dia siapa sich? Elo kenal ga? Tanya diyas ke ega.”ega hanya geleng-geleng kepala. Ega yang udah tau tuh cowok pasti akal-akalan deh mau kenalan sama diyas. Jadi pake trik SKSD gitu. Alias sok kenal sok dekat..
Sepulang sekolah saat diyas berdiri sendiri digerbang pintu, menunggu ega yang belum keluar juga dari kelasnya, sih cowok yang tadi tiba-tiba mendekati diyas dari arah kiri. Halo.. sapa si cowok ramah. Kok sendirian aja. Temennya kemana? Tanyanya pada diyas. Eehh..ohh.. ada tuh belum keluar kelas kayaknya. Jawab diyas gugup. Sambil tersenyum kea rah cowok itu. 



Dia sendiri juga ga tau kok merasa deg-degan disapa gt aja. “oh iya,kenalin gue ardy. Elo diyas kan? Ujar ardy seraya menjulurkan tangannya memperkenalkan diri.” “Iya, gue diyas. Kok elo tau nama gue? Tanya diyas bingung. Karena sebelumnya dia ga merasa telah mengenal ardy sebelumnya.” Mmm, gue juga taunya belum lama kok. Td sempat nanya ke temen lo,ega. Td gw ke kelas ega antar buku bahasa ke temen gue yang sekelas sama ega. Ya gue Tanya aja deh, sama ega nama elo siapa. Terang ardy.” Ooh gitu yah.. sahut diyas tersenyum simpul. 



Begitulah dari awal perkenalan sampai hari-hari berlalu, hubungan ardy dan diyas juga semakin dekat. Sifat ardy yang terbuka membuat diyas merasa nyaman. Walau terkadang ardy sedikit lebay tapi itu wajar karena dianya cowok. Yang sering iseng gangguin anak-anak cewek dikelasnya atau sekedar jahil terhadap siswa-siswa yang lain.      
Disekolah, saat jam istirahat, ardy tak jarang mampir kekelas diyas sekedar bersenda gurau atau terkadang mengerjakan tugas bareng-bareng. Pergi ke kantin sama-sama. Juga pulang sekolah ardy sering memboncengi diyas sampai ke rumah. 


Sifat ardy yang penyanyang, lembut, membuat diyas terlena. Terkadang ketika bercanda, ardy sering mengelus-elus kepala diyas, memegang hidungnya, itulah perlakuan ardy yang manis membuat diyas betul-betul terjatuh. Yah diyas jatuh cinta. Cinta yang lembut dan manis. Cinta dimasa belia saat dia duduk dikelas dua SMU.

*****

Rasa sayang diyas pun bersambut, kala itu hari hujan deras. Sepulang sekolah,seperti biasa ardy memboncengi diyas. Tapi kali ini tidak langsung pulang kerumah. Tapi ke suatu tempat yang sangat indah. Ada bukit kecil dibelakang sekolah. Bukit itu jarang dilalui orang. karena sepi, ardy membawa diyas ke tempat itu. Berharap tempat itu adalah tempat romantis tuk mereka saat ini. Berteduh dibawah pohon, dan ada gubuk kecil disana sekedar memayungi kepala mereka agar tidak terkena hujan.



 Lalu,tibalah saatnya. Ardy mengutarakan perasaannya pada diyas. Dia mengatakan bahwa dia sayang diyas. Dan ingin menjalani hubungan layaknya remaja pada umumnya. Diyas pun berasa seperti di awang-awang. Beberapa hari terakhir ini, nama ardy sungguh menyita pikirannya. Akhirnya sore ini terjawab sudah. Ternyata cintanya bersambut. Ardy dengan perasaan sayang menggenggam jemarinya, dan meminta diyas tuk jadi kekasihnya. Alangkah senang dan bahagianya diyas saat itu.

***** 

Ternyata kebahagiaan diyas, tidaklah lama.
Sore itu….
“Diyas, panggil ardy lirih. Hari ini gue ga bisa antar elo sampai kerumah. Hari ini kita pulang sekolah sendiri-sendiri yah.. ujar ardy, datar.” Lho, memang kenapa dy.. kok tumben? Motor elo lagi rusak yah.. atau lagi dibengkel? Ucap diyas polos.” Ah.. ngga kok. Semua baik-baik aja. Hanya, gue ada urusan sebentar. Ada tugas sekolah. Jadi elo pulangnya bareng ega aja ya. Sahut ardy tercekat. 


Seperti menahan sesuatu dari kerongkongannya. Seperti merasa bersalah pada diyas. Karena tidak mengatakan yang sebenarnya.” Ooh.. ya udah ga apa-apa kok. Tapi elo janji ya, begitu sampe rumah, terus telfon gue, jangan bikin gue cemas. Oke? Pinta diyas dengan manja. Siiipp… ardy berusaha tetap tenang dan tersenyum pada diyas.


Sore itu, saat pulang sekolah, ega sangat senang karena bisa pulang bareng diyas. Maklumlah, semenjak 13 hari yang lalu, tepatnya setelah diyas dan ardy jadian, ega selalu pulang sendiri. Jadi sekarang ini dia sungguh senang bisa pulang bareng dan rencananya dia mau singgah dulu mampir sebentar ke rumah diyas. Sekedar meminjam kaset dvd film terbaru yang sudah dimiliki diyas. Saat ega pamit sebentar ke diyas mau pergi ke wartel di dekat gang sekolah, untuk menelpon keluarganya. Agar tidak cemas. Karena mungkin ega akan pulang agak sedikit terlambat, saat hendak menuju ke wartel, samar-samar dia mendengar pembicaraan seseorang. Kalau dari suaranya sudah tidak asing lagi bagi ega. Itu seperti suara Ardy, gumamnya dalam hati.

 

“Kenapa tiba-tiba begini yu… elo sebentar pergi, sebentar kembali, maksud elo apa? Teriak ardy.  Elo tau kan gue udah punya diyas. Harusnya elo pikirin perasaan gue. Perasaan diyas. Jangan tiba-tiba begini. Gue ga bisa ayu.. gue ga bisa.. please jangan sekarang.. jangan saat ini.. ardy sedikit histeris.” Ega yang dari tadi terpaku hanya Cuma bengong. Siapa ayu ini? Apa selingkuhannya ardy? Pikirnya. Ahh… tapi kenapa ardy, sesedih itu? ooh.. please god.. jangan sampai diyas tau masalah ini. Pikirnya dalam hati dan bergegas meninggalkan ardy yang sedang berdua dengan cewek yang bernama ayu itu.

*****

Keesokan harinya, tepat tanggal 14 february. Dimana biasanya muda-mudi kasak kusuk merayakan hari valentine, tidak halnya dengan diyas.
Pagi itu, seperti biasanya diyas berangkat sekolah pagi. Sampai sekolah juga tepat waktu. Seperti kebiasaannya beberapa waktu terakhir ini, diyas sengaja melewati kelas Ardy. Dia selalu merasa senang jika dia melewati kelas ardy dan mendapati ardy disana. Biasanya mereka sempat bercanda ria di depan pintu kelas. Hingga terkadang teman-teman mereka memandang iri kebersaaman mereka berdua. 


Tapi tidak untuk pagi ini. Ardy belum datang. Pikirnya. Tumben biasanya ardy orang yang tepat waktu. 30 menit sebelum bel masuk dia selalu sudah sampai sekolah. Lalu diyas melangkahkan kakinya dengan gontai menuju ruang kelasnya. Sesampai di kelasnya, justru dia yang terkejut, melihat ardy sudah duduk dibangkunya, sambil menatap dengan tatapan sendu. Tapi celakanya, diyas tidak menyadarinya! 


 Pagi saaayyy…. Mmm.. elo mau buat surprise yah ke gue. Iihh.. elo berhasil deh. Barusan gue ke kelas elo. Tp kirain elo blm datang. Eeh ga taunya ada disini.. cerocos diyas dengan riangnya. Pagi ini, dia  ingin memberikan ardy sesuatu. “happy valentine, dy… miss you… ucap diyas sambil memberikan sekotak coklat yang diikat tali merah dan ada kartu ucapan kecil bergambar boneka teddy bear dari dalam tas nya. Ini buat elo, sengaja coklatnya gue yang buat loh, moga elo suka ya.. ujar diyas penuh rasa sayang. Namun yang diberi justru semakin menunduk dan wajahnya semakin muram. Diyas yang baru saja sadar, akan perubahannya ardy, seraya duduk disebelahnya dan memandang dengan mimik muka penuh keheranan. 


“elo sakit dy… kok elo diam aja. Kemarin sore juga elo ga jadi telpon gue. Ada apa? Semua baik-baik aja kan? Tanya diyas bertubi-tubi. Ardy semakin tercekat. Entah dia harus memulai dari mana.”  Hhhhh….. terdengar helaan nafas yang berat dari bibir ardy. “diyas, gue mau minta maaf sebelumnya. Karena selama ini gue uda buat elo kecewa. Gue tau gue salah, gue terima yas kalo elo caci maki gue, kalo perlu elo pukul gue sepuas elo.”  Pelan tapi pasti kata-kata yang dilontarkan ardy.” “diyas sendiri masih bingung,sebenarnya apa maksud dari perkataannya ardy. Sebelum dia tau apa jawabnya, ardy memberinya sebuah mawar biru dan ada kartu kecil dibaliknya. Setelah ardy memberikannya, dia pun langsung pergi keluar kelas, dan tetap menerima dan membawa pemberian dari diyas tadi dengan sedikit berlari.


Dengan tangan gemetar, diyas meraih setangkai mawar biru yang sangat cantik itu, tp kata-kata di dalam kartu itu sungguh membuat lidah diyas terasa kelu...




Dear diyas…
Terima kasih sudah menemani dihari-hari sulitku
Terima kasih sudah menjadi penawar racunku
Terima kasih untuk segala keceriaan, dan hari-hari indah kita bersama selama dua minggu ini. Tapi sungguh, maafkan aku.. aku pergi dan balik lagi pada ayu.. seribu maaf ku pinta… saat ini, ternyata aku belum bisa lepas dari ayu…

                                                                                       Maafku ardy


Deg..deg… detak jantung diyas berdegup kencang. Sakiiitt rasanya. Seperti ditusuk sembilu.
Oh my god… inikah rasanya patah hati? Inikah balasannya terhadap gue? Tega elo dy… dengan meremas kartu ucapan itu, diyas pun berlari sekencang-kencangnya. Semua diterjangnya. Sampai ega yang berteriak memanggilnya pun tak di hiraukannya. Cuma satu yang di tuju. Ardy!


“Ardy! Teriak diyas dengan bersimbah air mata. Apa salah gue dy… apa salah gw sampai elo tega bohongi gue.. apa artinya selama ini masa-masa indah kita.. elo lupa dy.. kata-kata dibukit belakang sekolah yang pernah elo ucapkan sama gue? Elo lupa dy? Tanya diyas berang.” Dia ga perduli,siswa-siswa yang lain mulai banyak berdatangan dan melihatnya dengan argument yang bermacam-macam. Dia Cuma ingin mengeluarkan uneg-unegnya..  selama ini Cuma elo satu-satunya orang yang paling gue sayang. 


Elo berpengaruh dalam hidup gue dy… adanya elo dihari-hari gue, bikin gue semangat ke sekolah, semangat belajar, ga sabar datangnya pagi supaya gue bisa liat elo disekolah. Tapi sekarang… sekarang apaa??? Elo Cuma manfaatin gue doang. Gue Cuma elo jadikan pelampiasan kesedihan elo aja. Waktu elo putus dari ayu. Gue ga nyangka elo setega ini. Puas elo dy… puas ardy??? Setelah cukup puas diyas mengeluarkan uneg-unegnya dia pun langsung berlari pergi dari kelas ardy. Siswa yang lain ada yang bersorak, ada yang tertawa, tapi banyak juga yang hanya diam menatap ardy dengan perasaan membaur..


Yah tanggal 14 februari adalah hari dimana orang merayakan kasih sayang, tetapi berbanding terbalik dengan diyas dan ardy. Kisah mereka, Cuma bertahan hanya sampai 14 hari saja. Namun tidak bagi diyas.


Saat ini…
Semua masih sama. Hatinya, perasaannya, tidak ada yang berubah sedikit pun. Rasa sayangnya pada ardy sedalam lautan luas. Sekilau intan permata. Saat ini setahun sudah berlalu, ardy di IPS-2 sedangkan diyas ambil jurusan IPA-1. Sesekali hatinya masih terasa perih jika melihat ardy dan ayu sedang jalan berdua, atau bersenda gurau bersama. Baginya kebahagiaan ardy lah yang utama. Dia sudah mengikhlaskan segalanya. Mungkin kisah inilah yang nanti bisa dikenang. Kisah pahit dan manis asmara dibangku SMU.

 Hhh…. Diyas dan ega pun bergandengan tangan dan berjalan beriringan. Hanya persahabatanlah yang akhirnya kekal tuk selamanya.

 ********

 

Jumat, 16 Maret 2012

for you


Irsyad Daffa Pratama





Belahan hatiku…
Jadilah penerang dalam kehidupan yang fana ini
Dalam dirimu mama temukan ketenangan jiwa yang tidak terungkapkan
Jadilah anak yang mama dan papa banggakan
Teruslah belajar menatap masa depan yang cerah
Dan teruslah berbakti kepada yang maha kuasa juga kedua orang tuamu…
Karena dalam dirimu terdapat cinta dan sayang yang begitu besarnya yang kami berikan untukmu
Jangan pernah menyerah nak… mama selalu dibelakangmu untuk selalu mendukung setiap langkah yang akan kau tuju…
Berikan senyum yang indah pada dunia
Songsonglah hari esok dengan apa yang kau punya
Karena sesungguhnya hidup ini adalah anugerah yang indah untuk kita…
Satu yang tak akan pernah berubah bahwa mama dan papa akan slalu
mencintai dan menyayangimu selamanya…


                                                                       lovely your mom’s…
                                                                          mei 2010  

Kamis, 15 Maret 2012

kata bijak


- kata-kata pedas dan kasar bukanlah sesuatu yang sepele bagi beberapa orang. Bahkan menurut sebagian orang, kata-kata pedas dan kasar lebih menyakitkan daripada kekerasan fisik.
- Jika kata-kata yang keluar dari mulut itu tidak mungkin ditarik kembali, maka duduk persoalannya adalah bagaimana memilih kata-kata yang tepat untuk diucapkan pada saat marah.
- Kita boleh berbicara dengan suara yang tinggi ketika sedang marah. Namun, usahakan jangan sampai melontarkan kata-kata pedas yang dapat melukai orang yang mendengarnya.
- Pembicaraan dengan suara tinggi namun tidak berisi kata-kata pedas yang tidak menyakitkan dianggap sebagai pembicaraan yang diperbolehkan dan mendatangkan manfaat yang tidak sedikit.   

                                                                    (ahmad izzan)














Wahai istriku, janganlah engkau terlampau mencintaiku. Aku hanyalah sekedar makhluk yang tiada daya dan upaya. Aku tidak akan pernah bisa membelamu, kecuali kalau Allah mengaruniakan kekuatan kepadaku.
Aku tidak akan pernah mampu memberi nafkah kepadamu walau satu rupiah pun, kecuali kalau Allah menitipkan rezeki kepadaku.
Cintailah Allah, Pemilik alam semesta ini. Sekiranya Allah mencintaimu, maka niscaya dia akan memelihara dirimu walaupun aku jauh darimu.
Sekiranya Allah menyayangimu, maka Dia pasti akan membela dan mencukupimu walaupun aku tidak berdaya untuk membela dan mencukupimu.
Cintailah aku sekedar apa yang diperintahkan Allah kepadaku”     




                                                                                   (Abdullah gymnastiar)        















                   DOA MEMBANGUN KELUARGA

Wahai Tuhan kami! Karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menjadi cahaya mata, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang memelihara dirinya (dari kejahatan). “ (QS al-furqaan {25}: 74)

           Ciri-ciri yang dimaksud oleh doa ini adalah istri yang menyejukkan ketika dipandang dan dapat menjadi teladan bagi siapapun. Ia juga tidak akan pernahmemperlihatkan wajah yang muram durja, atau berbicara ketus dengan rona wajah yang menyeramkan. Akhlaknya akan terlihat jauh lebih indah dibanding kecantikan wajah dan tubuhnya.
            Akhlaknya akan tercermin dalam perilakunya sehari-hari, baik terhadap suami maupun orang lain diluar keluarganya. Dia senantiasa menghormati sang suami, meski sang suami berumur sama dengannya. Kata-kata yang keluar dari mulutnya terasa menyejukkan, bersih, dan penuh kearifan sehingga tidak ada yang pernah terlukai.
               

Jangan pernah memilih seorang laki-laki hanya dengan pertimbangan emosional belaka tanpa memperhatikan bagaimana akhlak dan kepribadiannya. Calon suami yang baik dan senantiasa dapat membimbingnya harus menjadi bagian dari doanya kepada Allah, karena suami seperti inilah yang akan mendatangkan kebahagiaan hakiki bagi seorang isteri. Ia akan memperhatikan apapun yang diinginkan oleh isterinya selama tidak menyimpang dari perintah Allah. Istri akan menjadi orang spesial dalam benak dan kehidupannya.
Suami seperti ini akan senantiasa bersih ketika mau berhadapan dengan istri dan memanggil dengan panggilan yang terbaik. Jika kondisi istri berubah secara fisik, karena perjuangannya mengurus rumah tangga, ia akan menghiburnya dengan menceritakan tentang keuntungan-keuntungan bagi wanita salehah diakhirat

Jumat, 09 Maret 2012

memandang mu

Langit berwarna jingga...
semburat warnanya sangat memukau dipelupuk mata
aku bersama sang kekasih sedang duduk di lorong serambi teras
sambil memandang anak-anak kami bermain dengan riangnya...

Alangkah senangnya hati dan perasaan ini jika bisa berkumpul bersama seperti ini
seperti ingin terus selamanya begini begini begini seperti ini seterusnya...
sungguh ya Allah pemandangan ini ingin selalu ku jaga agar terus menemani ku sampai mereka tumbuh besar dan dewasa...

Ketika ku memandang ke arah sebelahku
terlihatlah wajah kekasihku yang terdapat garis-garis keletihan diwajahnya yang sore ini terlihat layu
yah.. dia adalah imam didalam rumah tangga kami
ayah dari anak-anak kami, juga sebagai kepala rumah tangga yang menopang kami
sore ini walaupun raganya terlihat sangat letih, namun wajahnya memancarkan kebahagiaan ketika duduk bersamaku.. disebelahku... dan memandang anak kami bermain bersama..

Ku belai wajahnya dengan penuh sayang
ku seka keringatnya yang saat ini memenuhi dahinya yang sempit
ku genggam tangannya dengan penuh kasih
lalu ku pandang matanya dengan tatapan teduh
sungguh... suatu keadaan yang sangat indah menurutku

Disaat ini kami.. aku beserta anak-anakmu sangat membutuhkanmu
kami tahu kau pasti sangat lelah mencari nafkah memeras keringat demi menghidupi kami
tapi kami disini selalu ada untukmu.. menjagamu.. merawatmu.. disaat kau lelah dan terjatuh
tak henti-hentinya ku  memohon pada Allah swt untuk selalu menjaga keluarga kecil kita agar
selalu dalam limpahan kasih sayang Allah swt


Dihati selalu mendoakanmu...
ku rasa kau pun tahu karena diriku adalah belahan jiwamu
dan dirimu adalah separuh nafasku